Sunday 22 April 2012

Kisah Ketawadhuan Ulama Yang Mengharukan


Assalamu'alaikum. Bagaimana kabarnya sobat muda mudi, pada kali ini saya akan share sebuah Kisah Ulama kita yang cukup mengharukan khususnya untuk saya, kisah ini menceritakan sebuah keteladan yang patut untuk kita contoh.

Cukup banyak keteladanan yang bisa kita ambil dari kisah ini salah satunya adalah sikap rendah hati atau biasa dikenal dengan tawadhu', sebagaimana kita ketahui sifat ini adalah sebuah sifat yang sangat mulia, dan sifat tawadhu ini muncul karena ilmu yang muncul dari ilmu seseorang, semakin ilmunya tinggi maka semakin besar pula sifat tawadhu pada dirinya.

Melalui kisah ini, ini adalah sebuah contoh nyata bagaimana besarnya sifat tawadhu dari para ulama kita.

Ambillah teladan mereka, kemudian terapkanlah dikehidupan kita sehari-hari.

Allah -subhanahu watalla- berfirman:


وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

“Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. Al Furqaan: 63)

Betapa damainya...
Aku ingin bercerita tentang adab diantara ‘Ulama..
Syaikh Al-Albani, Syaikh Bin Baz dan Syaikh ‘Utsaimin rahimahumullah..
Bisakah engkau bayangkan jika mereka semuanya berkumpul di satu tempat?
Kapankah mereka berkumpul...?

Ya Allaah..

Waktu itu adalah musim Haji..
Musim Haji terakhir yang diikuti oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah
Yang memimpin pertemuan itu adalah Syaikh Bin Baz rahimahullah
Beberapa pertanyaan diajukan kepada Syaikh Bin Baz..
Apabila pertanyaannya berkaitan dengan masalah Fiqih..
Beliau meminta Syaikh ‘Utsaimin untuk menjawabnya..
Dan jika pertanyaannya berkaitan dengan masalah hadits..
Beliau meminta Syaikh al-Albani untuk menjawabnya..
Dan jika pertanyaannya berkaitan dengan masalah ‘aqidah..
Maka Syaikh Bin Baz sendiri yang akan menjawabnya..

Dan datanglah waktu shalat Zhuhur, waktu itu kami berada di Mina,
Dan kami bertanya-tanya siapakah yang akan menjadi Imam shalat Zhuhur..
Syaikh Bin Baz meminta Syaikh Al-Albani untuk menjadi Imam;
“Majulah ya aba ‘abdirrahman (kunyah syaikh Al-Albani) , engkau adalah Imam kami..”
Syaikh al-Albani berkata; “Tidak..tidak..engkau adalah Syaikh kami..engkau adalah Syaikh kami”
Syaikh Bin Baz menjawab; “Tidak..tidak..kita semua sama dalam hal al-Qur’an dan (akan tetapi) engkau lebih tahu akan hadits Rasulillah..Majulah (menjadi Imam) ya Aba ‘Abdirrahman”

Allaah..

Maka majulah Syaikh Al-Albani untuk menjadi Imam..

Syaikh Al-Albani kemudian menghadap ke arah masyaikh dibelakangnya dan berkata kepada Syaikh Bin Baz; “Ya syaikh apakah aku akan shalat dengan manusia sebagaimana shalatnya Rasulullah ataukah aku persingkat shalatnya?”
Syaikh Bin Baz menjawab; “Shalatlah bersama kami sebagaimana shalatnya Rasulullah, ajari kami syaikh..ajarilah kami bagaimana shalatnya Rasulullah..”

Lihatlah adab ini..Syaikh Bin Baz mengatakan kepada Syaikh Al-Albani; “Ajarilah kami ya Syaikh”

Beginilah adabnya para ‘Ulama..
Beginilah akhlaknya para ‘Ulama..


Penutur kisah: Syaikh Muhammad Hasan hafizhahullah
Sumber kisah: Ahmad Shalih
Load disqus comments

0 comments

comments