Oleh : Ust Armen Halim Naro -Rahimahullah-
di Bukunya "Untukmu yang Berjiwa Hanif"
Alhamdulillah, Semoga Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulillah.
Ketika Islam yang murni yang dibawa oleh Nabi Muhammad -Shalallahu alaihi wa salam- telah tercampuri dengan pemahaman dan pemikiran lain, dan masuk ke dalam islam yang bukan berasal darinya, Muncullah kelompok-kelompok yang telah melenceng dari jalan kebenaran. Mereka seluruhnya mendakwahkan diri mereka sebagai penganut Islam, maka para pengikut sejati Islam merasa berkewajiban memperkenalkan diri dengan nama yang membedakan mereka dengan firqoh-firqoh yang lainnya. Muncullah nama-nama lain yang di Syariatkan untuk pemanggilan orang-orang yang memeluk agama Islam sebenarnya, yaitui Ahlussunnah wal Jamaah, Salafi, Firqah an-Najiah, Thaifah al-Manshurah.
Semua penamman diatas mengarah kepada satu makna dan pemahaman yaitu Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad -Shalallahu alaihi wasalam- dan yang dipraktekan oleh para sahabat. Penamaan tersebut bukanlah nama-nama yang dibuat oleh para ulama tanpa ada dalil Syar'i, sebaliknya nama tersebut sebagian diambil dari sabda Nabi -Shalallahu alaihi Wa Salam- dan sebagian lagi sebagai bukti, bahwa mereka telah mempraktekan Islam dengan cara yang benar. Penamaan seperti Firqah an-Najiyah atau at-Thoifah al-Manshurah dua nama yang menegakan Islam sebagaimana yang di bawa oleh Nabi -Shalallahu Alaihi Wa Salam-
Berbeda denga penamaan Firqah-firqah yang lain, mereka menamakan kelompoknya dengan menisbatkan kepada pendirinya, seperti Jahmiyah nisbat bkepada pendirinya Jahm bin shafwan, kulabiyyah nisbat kepada Abdullah bin Kullab, Karramiyyah nisbat kepada Muhammad bin Karam, dan Asy'ariah nisbat kepada Abul Hasan al-Asyari. Atau mereka mengambil nama firqahnya dari asal kata perbuatan bid'ah mereka, seperti Rafidhah karena mereka menolak Zaid bin Ali atau menolak kepemimpinan Abu Bakar dan Umar, Nawashib karena mereka memancang permusuhan kepada Ahlul Bait, Qodariyyah karena mereka berbicara tentang Qadar, dan Murjiah karena merewka mengakjirkan amal dari iman. Atau gelar yang diberikan kepada mereka kerena melencengnya dari pengajaran kaum muslimin, seperti Khawarij karena keluarnya mereka kepada Amirul M'uminin 'Ali bin Abi Thalib, dan Mu'tazilah karena pemimpin mereka Washil bin Atha' mengasingkan diri dari Majelisnya Hasan al-Bashri dan begitu seterusnya.
Jadi manakah firqah-firqah diatas yang penamaannya sesuai dengan Nash dan Syariat? Satu Firqah menamakan dirinya berdasarkan hawa nafsu dan akal pikiran. dan firqoh yang satu lagi menggunakan nama yang diberikan oleh syariat, sebagai bentuk penghargaan bagi siapa saja yang bergabung dengannya.
Washalallahu ala Muhammad, Walhamdulillahhi Rabbil 'alamin
di Bukunya "Untukmu yang Berjiwa Hanif"
- Islam=Salaf=Ahlussunnah
Alhamdulillah, Semoga Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulillah.
Ketika Islam yang murni yang dibawa oleh Nabi Muhammad -Shalallahu alaihi wa salam- telah tercampuri dengan pemahaman dan pemikiran lain, dan masuk ke dalam islam yang bukan berasal darinya, Muncullah kelompok-kelompok yang telah melenceng dari jalan kebenaran. Mereka seluruhnya mendakwahkan diri mereka sebagai penganut Islam, maka para pengikut sejati Islam merasa berkewajiban memperkenalkan diri dengan nama yang membedakan mereka dengan firqoh-firqoh yang lainnya. Muncullah nama-nama lain yang di Syariatkan untuk pemanggilan orang-orang yang memeluk agama Islam sebenarnya, yaitui Ahlussunnah wal Jamaah, Salafi, Firqah an-Najiah, Thaifah al-Manshurah.
Semua penamman diatas mengarah kepada satu makna dan pemahaman yaitu Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad -Shalallahu alaihi wasalam- dan yang dipraktekan oleh para sahabat. Penamaan tersebut bukanlah nama-nama yang dibuat oleh para ulama tanpa ada dalil Syar'i, sebaliknya nama tersebut sebagian diambil dari sabda Nabi -Shalallahu alaihi Wa Salam- dan sebagian lagi sebagai bukti, bahwa mereka telah mempraktekan Islam dengan cara yang benar. Penamaan seperti Firqah an-Najiyah atau at-Thoifah al-Manshurah dua nama yang menegakan Islam sebagaimana yang di bawa oleh Nabi -Shalallahu Alaihi Wa Salam-
Berbeda denga penamaan Firqah-firqah yang lain, mereka menamakan kelompoknya dengan menisbatkan kepada pendirinya, seperti Jahmiyah nisbat bkepada pendirinya Jahm bin shafwan, kulabiyyah nisbat kepada Abdullah bin Kullab, Karramiyyah nisbat kepada Muhammad bin Karam, dan Asy'ariah nisbat kepada Abul Hasan al-Asyari. Atau mereka mengambil nama firqahnya dari asal kata perbuatan bid'ah mereka, seperti Rafidhah karena mereka menolak Zaid bin Ali atau menolak kepemimpinan Abu Bakar dan Umar, Nawashib karena mereka memancang permusuhan kepada Ahlul Bait, Qodariyyah karena mereka berbicara tentang Qadar, dan Murjiah karena merewka mengakjirkan amal dari iman. Atau gelar yang diberikan kepada mereka kerena melencengnya dari pengajaran kaum muslimin, seperti Khawarij karena keluarnya mereka kepada Amirul M'uminin 'Ali bin Abi Thalib, dan Mu'tazilah karena pemimpin mereka Washil bin Atha' mengasingkan diri dari Majelisnya Hasan al-Bashri dan begitu seterusnya.
Jadi manakah firqah-firqah diatas yang penamaannya sesuai dengan Nash dan Syariat? Satu Firqah menamakan dirinya berdasarkan hawa nafsu dan akal pikiran. dan firqoh yang satu lagi menggunakan nama yang diberikan oleh syariat, sebagai bentuk penghargaan bagi siapa saja yang bergabung dengannya.
Washalallahu ala Muhammad, Walhamdulillahhi Rabbil 'alamin
0 comments