Menjawab pertanyaan demi pertanyaan tentang seperti apa sebuah puisi yang bagus, apa puisi yang memiliki majas yang rumit atau yang to the point ke inti yang dituju ---- dengan menggunakan kata-kata yang telanjang, atau dengan kata-kata biasa tanpa menggunakan majas atau kata-kata yang berlebihan dalam arti melebih-lebihkan dari logika?
Di sini akan saya jelaskan sedikit, agar bisa membuka wawasan saya dan anda yang memang suka menulis atau sekedar penikmat karya sastra ---- puisi.
Sebagai penulis, penelaah, atau mungkin penikmat seharusnya memang faham apa definisi sebuah puisi dan bagaimana menilai sebuah puisi yang bagus. Tak jarang seorang editor atau penulis hanya bisa melihat sebuah puisi dari sisi makna pesan dalam puisi saja, padahal setiap kalimat dalam puisi rata-rata memang suatu konstruksi klausa yang ditulis penuh pertimbangan. Agar diksi yang dipakai bisa mempunyai satu taste tidak hambar.
Merujuk pada dinifisi puisi itu sendiri, puisi dicipta sebagai suatu penyampaian hati dan pikiran tanpa terkecuali juga sebagai pemberontakan hati secara tak langsung sebagai jalan pintas dari keadaan-keadaan yang terjadi pada kenyataan. Seperti contoh ; sakit hati, marah, rindu, cinta, lingkungan dsb.
Setiap karya sastra mempunyai aturan dan pakem serta bentuk sendiri-sendiri.
Contoh; saya banyak mendengar, kenapa membuat puisi harus memakai aturan? Kenapa membuat puisi harus banyak aturan? Bukankah puisi itu adalah bahasa hati atau jiwa?
ini yang perlu kita ketahui dengan baik. Memang benar tak ada aturan untuk menyampaikan isi hati, asal itu memang baik dan benar mungkin selama itu kita tidak akan berada dalam suatu masalah. Tetapi jika cara penyampaian itu tidak baik, kasar atau arogan, mungkin itu akan menjadi suatu masalah untuk anda dalam kehidupan meskipun setiap masalah tidak selalu berurusan dengan hukum. Karena bisa juga masalah itu membuat kita dan tetangga atau teman, atau keluarga menjadi tidak baik, karena mereka tersinggung dengan kata-kata kita yang tidak benar dalam menyampaikan suatu kata dalam sebuah pembicaraan dsb sehingga hubungan antar tetangga, atau teman, atau keluarga menjadi tidak baik. Lalu apa hubungannya dengan puisi?
Benar adanya tak ada aturan dalam berkarya, kita bebas mengekspresikan kata hati, tetapi jika kita mencurahkannya ke dalam puisi, maka kita harus tahu dulu apa arti puisi. Dan harus tahu juga jika kita ingin berpuisi maka kita harus sedemikian rupa membuat kata-kata itu seperti adanya sebuah puisi. Karena seperti kita tahu puisi adalah sebuah rangkaian kata-kata yang terikat rima dll. Puisi---- sastra mempunyai aturan ciri tersendiri.
.
Puisi pun bisa terbentuk beberapa bagian, ada yang menyampaikan suatu pesan dengan menyamarkan kata-kata agar tidak terlalu vulgar terlihat seperti tulisan puisi biasa sehingga merangsang pikiran para penyuka teka-teki kata atau penelaah puisi untuk memecahkan benang merah yang ada dalam puisi tersebut. Meskipun tidak semua tepat dalam penelaahannya karena pengetahuan orsinil dari setiap puisi tetap ada di otak para penulisnya.
.
Dua. Adakalanya juga seorang sastrawan tidak bisa mengambil jarak antara objek dan lingkungannya sehingga puisi yang lahir seperti corong atau terompet di mana kata-kata yang tertulis pun hanya kata-kata langsung tanpa penggunaan majas-majas tertentu. Karena adakalanya seorang sastrawan tidak bisa mengambil jarak antara objek imajinasi atau lingkungannya sehingga puisi yang lahir hanya terkesan langsung seperti pemberitahuan atau memberitahukan saja. Puisi seperti ini sering terjadi pada puisi yang bernada protes seperti contoh lagu iwan fals yang berjudul "manusia setengah dewa" di mana lirik depannya terbaca "wahai presiden kami yang baru, kau harus dengan lagu ini". Yang akhirnya menjerumuskan si sastrawan menjadi sekedar terompet belaka. Wujudnya tetap sebuah puisi.
.
Puisi "to the point", bisa kita lihat dari bagaimana sebuah diksi yang dipakainya, apa memang pemilihan kata-katanya pas atau tidak? sehingga puisi tersebut memilik taste tersendiri jika dinikmati pembaca.
Jika memang seorang sastrawan pintar bermain kata dan mahir dalam mengolah kata, bagi mereka mungkintidak akan terlalu rumit membuatnya. Meskipun sebuah kata sederhana tetapi bisa menjadi susunan kata yang imajinatif dan baik.
Sebagai contoh adalah Rendra, di tangan WS Rendra "kata" menjadi sangat lentuk dan lumat mampu dipilin-pilin di dalam alur naratif-asosiatif bertafsir-ganda, dengan kata-kata sederhana tetapi bertenaga kharismatik memutarkan dengan cepat gambar-gambar bergerak teaktrikal berwarna-warni sangat meriah di depan mata pembaca tanpa batas ruang dan waktu berayun-ayun di dunia antah -berantah.
.
Jadi menjawab beberapa pertanyaan bagaimana sebuah puisi yang bagus? Puisi yang bagus adalah puisi yang membentuk puisi itu sendiri tidak kontra diksi dengan hakikat sebuah ---- bentuk ---- puisi. Puisi ya puisi tidak menyerupai kata bijak, prosa, kata mutiara, apalagi menyerupai cerpen atau sastra lainnya. Soal tersampaikan tidaknya sebuah puisi kembali kepada kita dan para penikmatnya.
.
Kesalahan-kesalahan yang selalu dianggap sepele dalam sebuah puisi adalah ; adanya penyingkatan kata, bunyi yang tak beraturan, penempatan proposisi yang tidak benar, tidak memakai judul, kurangnya pemadatan kata dll. Kesalahan di sana menjadikan sebuah konstruksi kata, makna pesan pada puisi tersebut menjadi kurang atau tidak kuat. Atau intinya menjadi kurang bagus.
.
.
Dian rusdi. 2016
0 comments